Kamis, 18 November 2010

DUKA SANG PAHLAWAN DEVISA

Hayyoooo.....
Nih kasus baru yang terulang dan terulang lagi...
Seorang anak bangsa kita untuk kesekian kalinya mendapatkan perlakuan yang tidak pantas di negeri orang..
Sumiati, sang pahlawan devisa..kembali menambah rentetan kasus penyiksaan atas TKW kita diluar negeri..
Dia mengalami luka akibat siksaan sang majikan yang tidak berperikemanusiaan..
Penyiksaan pada Sumiati terkuak pada Senin 7 November. Kala itu Sumiati dibawa ke rumah sakit swasta di Madinah. Karena luka yang dideritanya sangat luar biasa, RS itu merujuknya ke RS King Fahd.
Sumiati tiba di Madinah pada 18 Juli 2010 dengan gaji 800 riyal. Dia sering disiksa oleh ibu dan anak perempuan majikannya.
Apa tanggapan Pemerintah ????
Pemerintah Republik Indonesia (RI) melaporkan majikan Sumiati di Madinah, Arab Saudi ke kepolisian setempat. Pemerintah akan menyeret majikan Sumiati, yang tega menyiksa Sumiati itu ke pengadilan.
"Majikannya itu sudah dilaporkan ke kepolisian. Dan sudah dipersiapkan langkah-langkah hukum untuk mengajukan majikannya ke pengadilan. KJRI sudah menunjuk seorang pengacara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Michael Tene saat (dikutip di detikcom, Senin (15/11/2010))
Heemmm....
jempol dah..
Tapi apakah cuma sekedar itu??
Mestinya pemerintah kita sudah mengambil langkah antisipasi terhadap kasus yang selalu berulang-ulang tersebut, bahkan tidak sedikit para korban mengalami cacat seumur hidup dan adapula yang meregang nyawa demi satu tujuan " perbaikan nasib".
Apakah Indonesia yang konon katanya negeri kaya dengan hasil alamnya yang melimpah ruah, justru rakyatnya harus mengungsi ke negeri orang untuk mencari penghidupan lebih baik..ironis memang,.......
Sampai kapan sang pahlawan devisa kita menghadapi cobaan yang berat itu??
Sampai kapan mereka menjadi pengembara demi menghidupi keluarganya yang ditinggalkannya.
Namun yang ada hanyalah.....
Kepedihan dari sang keluarga yang kehilangan keluarga mereka..
Tangis pilu menyayat hati sang anak yang harus kehilangan orang tua mereka..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar